Untukmu Yang Pernah ada dihatiku

Untukmu yang pernah mengisi hatiku, yang kini begitu jauh dari jangkauan mataku terlebih tanganku. aku ingin bercerita banyak hal padamu, tentang sesuatu yang aku alami ketika kau tak disini disampingku, begitupun aku ingin mendengar ceritamu apa saja yang kau alami disana. Apakah kau mengalami masalah ataukah tidak sama sekali. Aku ingin mendengarnya dari mulutmu, ah andaikan waktu tak cepat berlalu mungkin aku masih bisa menikmati puing-puing kisah kita kala itu.
Kamu yang jauh disana, aku tak mungkin dapat menggapaimu lagi. bahkan untuk memandangmu dari jauhpun aku tak mampu. aku hanya bisa mengenang sekedar mengingatmu dikala rindu ini tak lagi dapat ku bendung, semoga kau masih mengizinkanku untuk itu.
Aku tau, kau pasti telah bahagia disana dengan kehidupanmu dan masa depanmu kelak, akupun ikut bahagia untukmu. meski tak jarang aku harus membohongi nuraniku, dan mengatakan aku baik-baik saja saat ini. Aku tak bisa, andaikan kamu tau itu. Namun, apa boleh buat kau tak mungkin dapat ku gapai lagi. Aku cukup tahu diri sekarang, dan mulai melepasmu dan mengikhlaskan setiap puing kenangan bersamamu lenyap dan tak ada harapan.
Bahagiaku melihat senyummu yang mengembang, meski hanya diam-diam ku nikmati lewat akun sosial milik temanmu. Tapi aku ckup bahagia untuk itu, sekedar tahu kau baik-baik saja disana. Meski aku harus menerima bahwa itu pertanda kau telah melupakanku. Tak apa, sungguh aku merasa baik-baik saja. Ya, saat ini aku masih bisa menahan semua rasa sakit ini.
Kadang tanyaku, pernahkahkah kau memikirkan aku meski satu detik setiap hari dihidupmu sekarang. Ah, tapi lagi-lagi aku harus menepisnya sendiri. Bahwa semua itu mustahil, kau tak akan pernah mengingatku lagi. Tapi sungguh, aku tak apa. Aku cukup bahagia meski tanpamu.
Entah mengapa aku ingin sekali mengatakan padamu, begitu sulitnya untukku melupakanmu. Meski aku terus mencobanya namun semuanya sia-sia saja. Dan semakin sakit, itu yang terasa. Aku ingin, tapi ini begitu sulit untuk ku lakukan. Maaf, aku ingin mengatakan maaf padamu karena sampai saat ini aku masih mencintaimu, menyayangimu sama bahkan lebih dari sebelumnya. Maafkan aku, sungguh maafkan aku.
Melihat hidupmu yang baru kini, aku merasa benar-benar bahagia meski terbesit rasa sedih dan kecewa disini, dihatiku. Berarti mulai saat ini, aku mungkin tak mempunyai kesempatan untuk kembai lagi seperti dulu denganmu. Karena aku kembali harus menyadari bahwa nyatanya kau begitu sempurna untuk perempuan sepertiku.
kurang lebih 3 tahun sejak awal aku mencintaimu sampai detik ini rasa ini tak pernah berubah, meski berulang kali aku mencoba untuk membuka hati dn menjalin kisah yang baru dengan yang lain. Namun tetap saja, aku tak bisa. Sungguh, aku ingin bercerita padamu.
Masihkah kau perduli?, kenapa tak pernah tanyakan kabarku. Sudahlah, aku cukup mengerti. Semoga selalu bahagia disana. Meski akhirnya nanti kau tak akan pernah kembali lagi, aku tak apa, setidaknya aku pernah menjadi bagian dalam hidupmu meski akhirnyapun kau lupakan. Semoga bahagia selalu.

Cirebon, 21 Februari 2015       

Comments

Popular posts from this blog

Isti'arah Ashliyyah dan Isti'arah Taba'iyyah

Ilmu Ma'ani dan Ruang Lingkupnya

'Adad Tartibi